
Jagung masuk kedalam bahan makanan pokok di dunia yang menduduki urutan ke tiga setelah gandum dan padi, lalu di Indonesia sendiri jagung menjadi tanaman pangan kedua terpenting setelah padi yang membuat pengolahan jagung beragam hingga menjadi fermentasi tepung jagung.
Pemanfaatan jagung sebagai pangan dan bahan baku industri akan memberi nilai tambah bagi usaha tani, karena hasil panen cukup melimpah membuat penanganan serta pengolahan yang pas agar dapat meningkatkan nilai tambah apalagi pada saat produksi melimpah dan harga rendah.
Pengolahan jagung menjadi tepung yang membuat penggunaannya lebih luas yang bisa untuk berbagai macam bahan makanan, lalu dalam waktu penyimpanan juga akan jauh lebih lama untuk tepung jagung apalagi jika dibuat fermentasi dengan beberapa bakteri menguntungkan dan berikut untuk penjelasan lebih dalamnya!
Apa Itu Fermentasi?
Apa itu fermentasi? adalah proses produksi energi dalam sel dengan keadaan Anaerobik (tanpa oksigen), lalu bisa terjadinya fermentasi yang diakibatkan oleh sekeresi dari ragi yang akan mengubah karbohidrat menjadi asam organik yang bersifat mengawetkan makanan.
Fermentasi juga dibantu oleh bakteri-bakteri yang menguntungkan dan mampu meningkatkan nilai mutu gizi dan mikroorganisme dalam proses fermentasi dibagi menjadi 2 yaitu:
Fermentasi Spontan
Fermentasi spontan adalah jenis fermentasi bahan pangan yang dimana dalam pembuatannya tidak ditambahkan mikroorganisme lain dalam bentuk Starter atau ragi, karena mikroorganisme tersebut cukup berperan aktif dalam proses fermentasi dengan berkembang biak secara spontan.
Lingkungan hidupnya yang dibuat sesuai untuk pertumbuhannya, sehingga dapat berkembang biak secara spontan yang pertumbuhan bakteri asam laktat dirangsang dengan adanya garam dan proses fermentasi berjalan dengan sempurna yang tanpa disengaja.
Fermentasi Tidak Spontan
Fermentasi tidak spontan yang biasanya terjadi dalam bahan pangan yang dalam pembuatannya mengikut sertakan mikroorganisme dalam bentuk starter atau ragi, sehingga proses fermentasi ini bisa direncanakan dan sesuai yang diinginkan.
Mikroorganisme dari bakteri asam laktat ini akan tumbuh dan berkembang biak dengan aktif, lalu merubah bahan pangan yang difermentasikan menjadi sebuah bahan pangan yang diinginkan seperti pembuatan fermentasi jagung dan tempe.
Bakteri Asam Laktat Salah Satu Pembuat Fermentasi
Bakteri-bakteri asam laktat (BAL) lah yang akan membantu dalam memfermentasikan karbohidrat untuk menghasilkan asam laktat, selain itu juga memiliki kemampuan dalam memanfaatkan pati sebagai substrat untuk penghasil amilase dalam proses fermentasi.
Beberapa bakteri dari asam laktat atau BAL yang sering digunakan dalam fermentasi pangan adalah Aerococcus, Bifidobacterium, Carnobacterium, Enterococcus,
Lactobacillus, Lactococcus, Leuconostoc, Oenococcus,
Pediococcus, Streptococcus, Tetragenococcus dan Vagococcus.
Lactobacillus sp adalah salah satu genus dari bakteri asam laktat yang berperan sebagai produk utama pada akhir fermentasi dan nama dari bakteri ini memang sudah tidak asing lagi didengar, karena Lactobacillus sp sering terlibat khususnya fermentasi jagung.
Fermentasi Jagung dengan Bakteri Asam Laktat (L. Fabifermentans)

Fermentasi tepung jagung dengan salah satu bakteri asam laktat, yaitu bakteri L. Fabifermentans adalah jenis bakteri baru yang diusulkan pada tahun 2009 serta telah dipisahkan dari fermentasi Kakao dan bisa juga digunakan untuk fermentasi jagung dan berikut penjelasan mulai dari jumlah bakteri dan total asam yaitu:
Jumlah Bakteri
Total jumlah bakteri dihitung untuk memastikan pertumbuhan mikroorganisme selama kegiatan fermentasi berlangsung, maka menghitungnya bisa menggunakan suatu metode baik metode larutan ataupun perhitungan plate (metode untuk menghitung jumlah mikroba pada media).
Baca Juga :
Perhitungan bakteri memang harus menggunakan sebuah metode larutan atau metode lainnya, karena bakteri memiliki bentuk tubuh yang sangat relatif kecil dan bahkan tidak bisa dilihat oleh mata manusia serta memiliki peranan penting salah satunya dalam proses fermentasi tepung jagung.
Total Asam
Jumlah asam laktat yang terbentuk selama proses fermentasi akan menjadi parameter untuk daya awet suatu produk pangan terutama untuk produk yang diolah dengan asam, maka kadar asam yang dihasilkan selama fermentasi akan menentukan jumlah bakteri dan keberhasilan fermentasi.
Bakteri L. Fabifermentans ini akan menggunakan gula-gula sederhana pada cairan fermentasi untuk menghasilkan asam-asam organik, sehingga hasil fermentasi tepung jagung dengan bakteri ini yang semakin lama waktu fermentasi maka akan memberikan pengaruh yang nyata.
Fermentasi Tepung Jagung dengan Bakteri Asam Laktat (Aspergillus Sp)

Tepung jagung hasil dari fermentasi bakteri asam laktat, yaitu Aspergillus Sp adalah salah satu mikroorganisme yang masuk kedalam jamur dan berperan dalam pembuatan sake, kecap tauco, asam sitrat, asam oksalar serta berperan juga dalam fermentasi tepung jagung antara lain:
Jumlah Mikroba
Penelitian yang sudah dilakukan dengan mengamati jumlah mikroba yang menggunakan beberapa konsentrasi Aspergillus Sp, maka waktu fermentasi akan menunjukan perbedaaan rata-rata dari setiap melakukan fermentasi jagung.
Data yang didapatkan dari hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa pertumbuhan populasi mikroorganisme akan jauh lebih mudah terjadi, karena ukuran sel mikroorganisme yang sangat kecil dan laju pertumbuhan yang berkembangbiak dengan membelah diri.
Jumlah Total Asam Tertitrasi (TAT)
Total asam tertitrasi memiliki hubungan dengan pengukuran total asam yang biasa terkandung dalam makanan, sehingga dapat mempengaruhi keasaman terhadap rasa dan aroma yang jauh lebih baik setelah terjadinya proses fermentasi tepung jagung khususnya.
Peningkatan total asam selama fermentasi tepung jagung yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan dan aktivitas mikroba, lalu mikroba tersebut terdapat pada ragi tape yang terdiri dari campuran mikroorganisme genus Aspergilus,
Saccharomyces, Candida, Hansenula dan bakteri Acetobcter.
Fermentasi Jagung Menggunakan EM4

Em4 mengandung bakteri yang cukup banyak dan berasal dari fermentasi salah satunya, Genus Lactobacillus pastinya yang sangat terkenal memiliki banyak sekali manfaat serta untuk mendukung jalannya proses proses fermentasi jagung yaitu:
Jumlah Bakteri
Jumlah bakteri dari probiotik EM4 yang akan mendukungnya proses fermentasi untuk membuat bahan pakan menjadi lebih awet, yaitu mulai dari dari Genus Lactobacillus, Jamur Fermentasi, Actinomycetes Bakteri Fotosintetik, Bakteri Pelarut Fosfat dan Ragi.
Bakteri-bakteri tersebut juga memiliki peranan penting dalam proses pembentukan biogas, lalu dalam proses fermentasi akan dipengaruhi oleh beberapa parameter yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dan jalannya fermentasi tepung jagung khususnya.
Proses Fermentasi Tepung Jagung
Ternak unggas biasanya menggunakan bahan pakan yang gampang ditemukan dan bisa menggunakan dedak padi, ampas tahu atau tepung jagung yang dicampurkan dalam satu wadah beserta larutan em4.
Penggunaan cairan probiotik Em4 lebih baik dilarutkan terlebih dahulu kedalam cairan tebu atau Molase sebelum dicampurkan ke bahan pakan contohnya tepung jagung, setelah itu lakukan takaran yang disarankan dan peternak diwajibkan mengetahui cara fermentasi menggunakan em4.
Gunakan media fermentasi yang kedap udara untuk menjamin agar tidak adanya udara yang masuk dan bisa diberi penutup tambahan yang direkatkan pada bagian sisi wadah, karena jika udara masuk akan menghancurkan proses fermentasi.
Wadah yang sudah tertutup rapat dan simpan wadah tersebut dibawah suhu ruang, lalu hindari paparan sinar matahari secara langsung serta agar proses fermentasi optimal tunggu hingga dua minggu baru bisa diberikan untuk hewan ternak.
Kesimpulan
Pengolahan jagung untuk menjadi berbagai macam jenis olahan pakan salah satunya ternak, karena mengandung nutrisi-nutrisi yang dapat mendukung masa pertumbuhan khususnya ternak pedaging yang mampu meningkatkan bobotnya dengan waktu singkat.
Tepung jagung adalah tepung yang berasal dari hasil penggilingan kasar biji jagung kering yang membentuk berasan dan kemudian digiling halus hingga berupa, setelah kulit serta lembaganya dipisahkan yang mengandung kandungan lemak lebih rendah dari pada tepung terigu.
Tekstur tepung jagung akan jauh lebih kasar yang disebabkan oleh kandungan serat cukup tinggi daripada tepung terigu, lalu juga memiliki kandungan lemak yang rendah pada tepung jagung membuatnya menjadi lebih awet dan tidak mudah tengik akibat oksidasi lemak apalagi jika dibuat fermentasi jagung.
One Comment to “Cara Mudah Membuat Fermentasi Tepung Jagung”